Berita Terkini

KPU Kota Semarang Ikuti Peningkatan Kapasitas, Bahas Soft Skill dan Hard Skill SDM

Semarang, kota-semarang.kpu.go.id — Pada tahapan pasca pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang bersama 34 KPU Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Tengah mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang digelar secara daring oleh KPU Provinsi Jawa Tengah, Rabu (22/10).

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kelembagaan dan profesionalisme penyelenggara pemilu melalui soft dan hard skill pegawai. Dua narasumber dihadirkan, yakni Dosen Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro, Nur Hidayat Sardini, serta Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Divisi SDM, Penelitian, dan Pengembangan, Mey Nurlela.

Dalam pembukaannya, Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosparmas), Akmaliyah, menyampaikan sejumlah capaian KPU Jateng di tingkat nasional, termasuk penghargaan dalam indeks partisipasi pemilih dan dokumentasi Pilkada 2024.

"Kami juga mendapat apresiasi dari KPU RI atas inovasi dalam penyusunan novel Ombak dari Utara yang mengangkat nilai-nilai kepemiluan," ujar Akmaliyah.

Sementara itu, Mey Nurlela menekankan bahwa peningkatan kapasitas tidak hanya soal teknis, tetapi juga penguatan kelembagaan dalam menghadapi tantangan pemilu ke depan.

"Meskipun belum masuk tahapan, kita harus bersiap sejak dini. Media sosial juga menjadi kanal penting untuk menyampaikan informasi secara aktif kepada publik," jelasnya.

Dalam materinya, Nur Hidayat Sardini menekankan pentingnya memahami siklus penyelenggaraan pemilu secara menyeluruh, yang mencakup masa pra-penyelenggaraan, tahapan inti, dan masa pasca-penyelenggaraan.

"Konsep tiga siklus ini mengacu pada standar demokratis yang tetap mempertimbangkan karakteristik masing-masing negara," terangnya.

Ia juga menekankan bahwa penguatan kapasitas penyelenggara pemilu tidak hanya bertumpu pada pemahaman teknis atau hard skill, tetapi juga harus diimbangi dengan penguasaan soft skill yang mumpuni. 

Ia mencontohkan pentingnya kemampuan public speaking bagi anggota KPU, terutama dalam menyampaikan informasi secara efektif kepada publik dan media. Selain itu, pemahaman mendalam terhadap regulasi kepemiluan, manajemen konflik, serta keterampilan dalam analisis data pemilu menjadi hard skill krusial yang harus dimiliki oleh penyelenggara.

Menurutnya, kombinasi antara kompetensi teknis dan keterampilan komunikasi akan menentukan profesionalitas dan kredibilitas KPU di mata masyarakat.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun penyelenggara pemilu yang profesional, berintegritas, dan siap menghadapi dinamika politik serta teknis pemilu di masa mendatang. (awh/ed. Foto: awh/KPU Kota Semarang)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 26 kali