Berita Terkini

Perempuan Memimpin 2021

Perempuan Memimpin 2021

Semarang (27/8). Puslatlibang KPU RI bekerja sama dengan Puskapol LPPSP Fisip UI akan mengadakan program dengan tajuk Perempuan Memimpin  2021. Sosialisasi pertama dilaksanakan hari ini, Jumat,  dimulai sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.
Acara dilaksanakan secara daring dengan peserta penyelenggara perempuan baik di KPU Kabupaten/Kota maupun KPU Provinsi se-Indonesia. Ketua KPU RI, Ilham saputra, berkesempatan membuka acara ini, kemudian dilanjutkan dengan arahan dari masing-masing pimpinan Komisioner KPU RI.
“Tujuan diadakannya program ini, untuk mendorong keterlibatan perempuan untuk ikut seleksi KPU RI pada tahun 2022. Panitia seleksi akan di bentuk pada bulan Oktober 2021,” kata Ilham. Peran perempuan berpengaruh terhadap kinerja dan penguatan demokrasi. Karena penyelenggaraan pemilu sangat kompleks, diperlukan penyelenggara pemilu yang mumpuni. Penyelenggara pemilu perempuan di tuntut tidak hanya menguasai teori tetapi juga mempunyai pengalaman di lapangan, mempunyai integritas dan cakap.
I Dewa Raka Sandi menyampaikan bahwa kehadiran perempuan di ruang publik bisa mengisi sisi-sisi demokrasi yang belum terangkat. Tujuan program ini untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas perempuan sehingga penyelenggara perempuan bisa memberikan yang terbaik untuk demokrasi Indonesia.
Mengenai pentingnya program ini, juga disampaikan oleh Viryan Aziz. “KPU selalu mendorong peningkatan kapasitas perempuan. Bias gender perlu dikikis dan ini memerlukan waktu yang tidak sebentar.” 17 Juni  1919 pemilu pertama di Minahasa diikuti oleh pemilih laki-laki semunya kemudian ada aktivis perempuan yang melakukan protes, sehingga pemilu selanjutnya di tahun 1922 diikuti pula oleh perempuan.
Arief Budiman selaku Ketua Divisi SDM KPU RI menyampaikan bahwa program ini juga sudah ada, 5 tahun sebelumnya. Melihat bahwa keterwakilan perempuan di Lembaga publik sampai sekarang belum mencapai kuota 30%. “ keterwakilan perempuan yang bisa mencapai 30% yaitu untuk pemilihan DPD yang mencapai 31%,” kata Arif.
“Bagi perempuan yang hendak ikut seleksi KPU RI agar dipersiapkan sebaik-baiknya. Jika ada persaingan maka harus persaingan yang sehat. Perempuan harus percaya diri, saling berbagi, dan tidak menutupi. Fokus untuk meningkatkan kapasitas diri dan untuk tidak saling menjatuhkan,” kata Evi Novida (Komisiner KPU RI). (tph/kpukotasemarang/foto Apito/NMU)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 153 kali