Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Kota Semarang
Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Kota Semarang Semarang (Jumat 17/9). Demi meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum di Kota Semarang, KPU Kota Semarang melaksanakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Untuk Daerah Dengan Tingkat Partisipasi Pemilih Rendah di Kota Semarang, dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang tahun 2020. “Tujuan dilaksanakannya sosialisasi pendidikan pemilih, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pemilu, meningkatkan kesadaran masyarakat dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” sebut Ahmad Zaini (Anggota KPU Kota Semarang) . Menurut Zaini, partisipasi pemilih dianggap penting, karena kedaulatan ada di tangan pemilih. “Pemilih yang menentukan siapa pemimpin yang terpilih dan partisipasi aktif menjadi penentu terwujudnya Pemilu berkualitas serta berintegritas.” Harapan kami dengan pendidikan pemilih ini, pada pemilu 2024 di Kelurahan Pekunden meningkat dan dibuktikan dengan banyaknya kehadiran pemilih di tempat pemungutan suara. Maka kerjasama dan kerja keras kita semua sangat penting demi meningkatnya partisipasi khususnya di Kelurahan Pekunden. Pendidikan pemilih dilaksanakan pada daerah partisipasi rendah, Berdasarkan data KPU Kelurahan Pekunden Kecamatan Semarang Tengah terkategori daerah dengan partisipasi 53,74%. Zaini menegaskan untuk peningkatan partisipasi pada pemilu 2024 semua stakeholder bersama tokoh Masyarakat perlu memberikan edukasi kepada masyarakat, sosialisasi berjenjang tentang pelaksanaan pemilu, ajakan kehadiran pemilih pada waktu pemungutan suara. 30 orang yang hadir menjadi peserta di Balai Kelurahan Pekunden adalah kelompok masyarakat, RT dan RW sekelurahan, Tokoh Masyarakat, perangkat kelurahan, dan penyelenggara pemilu. Narasumber pada kegiatan itu terdiri Komisioner KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini dan Komisioner Bawaslu Kota Semarang, Naya Amin Zaini. Menurut Ahmad Zaini, faktor penyebab partisipasi pemilih tidak tercapai, karena pemilihan berlangsung di situasi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan pemilihan berlangsung dengan satu pasangan calon. Harapan kami dengan pendidikan pemilih ini, pada pemilu 2024 di Kelurahan Pekunden meningkat. Maka kerjasama dan kerja keras kita semua sangat penting demi meningkatnya partisipasi khususnya di Kelurahan Pekunden. Naya Amin menyoroti bagaimana pengawasan terhadap pelaksanaan pemilihan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan demi mensukseskan pemilihan umum. "Peningkatan partisipasi pemilihan dengan kolaborasi antara KPU dengan Bawaslu demi meningkatnya kualitas demokrasi caranya adalah sosialisasi pemilu dan pendidikan politik bagi pemilih" jelas Naya. Pada akhir acara Zaini mengajak kepada hadirin agar bisa secara masiv mensosialisasikan informasi seputar pemilihan umum dan bersiap diri menjadi penyelenggara pemilihan umum. “Harapan kami para tokoh yang hadir bisa sosialisasi tentang pemilihan seretak 2024 dan bersiap diri menjadi bagian dari suksesi pemilihan umum serentak 2024” tegasnya. Pada Sesi diskusi beberapa hal mengemuka dari peserta diskusi. Sugiarto (ketua LPMK) menanggapi seputar edukasi linear pendidikan pemilih yang sudah dilaksanakan, kesulitan tentang rekrutmen badan adhock dan karakter pemilih serta tantangan menjadi petugas PPDP di Pekunden. Sunarto (ketua RW) menanggapi bagaimana kreatifitas pelaksanaan pemungutan suara menjadi strategi supaya warga hadir ke TPS. Fauzan (Warga) menyampaikan bahwa data pemilih dari pemilu ke pemilu sama dan cenderung menurun maka bagaimana supaya ada kepastian jumlah warga. (tph/kpukotasemarang/foto :e-one, @W/Didin/NMU)