Magelang, kota-semarang.kpu.go.id - Pada Rapat Evaluasi Pilwakot Semarang Tahun 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang bersama stakeholder memunculkan beberapa isu untuk perbaikan penyelenggaraan pilkada di masa mendatang. Salah satu topik yang menjadi fokus adalah mengenai penyusunan daftar pemilih, Minggu (23/2). Berdasarkan pembahasan mengenai penyusunan daftar pemilih, dijelaskan bahwa terdapat pantarlih yang mengalami kesulitan saat melaksanakan coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih, terutama di permukiman-permukiman yang membutuhkan akses khusus. Menanggapi hal itu, perwakilan Bagian Tata Pemerintahan Pemkot Semarang, Yoga Tamtomo mengatakan Pemkot Semarang siap membantu pelaksanaan para petugas KPU tersebut. "Dulu saat ada sensus oleh BPS juga sama, jadi perlu ditingkatan koordinasi dengan lebih baik. Sebelum coklit KPU sudah bersurat ke Pemkot. Para petugas di lapangan juga perlu koordinasi dengan para lurah di wilayah masing-masing, apabila ada kendala, lapor dengan bapak/ibu lurah, nanti biar beliau-beliau yang memberikan akses dan menjembatani komunikasi dengan warga di sana," kata Yoga. "Dengan koordinasi ini, pantarlih bisa lebih mudah melaksanakan tugasnya," sambungnya. Masih membahas seputar daftar pemilih, Anggota KPU Kota Semarang, M.A. Agung Nugroho mengatakan bahwa KPU akan melakukan pemeliharaan daftar pemilih secara rutin per tiga bulan. Karena pemeliharaan data pemilih meliputi arus keluar-masuk warga Kota Semarang dan updating data penduduk yang meninggal dunia, maka KPU Kota Semarang akan terus bekerjasama dengan Dispendukcapil Kota Semarang. "Setiap tiga bulan sekali, kami akan melakukan pemeliharaan data pemilih. Karena KPU tidak bisa serta-merta menghapus data pemilih tanpa dasar yang kuat maka kita akan tetap bekerjasama dengan Dispendukcapil," ungkapnya. Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini, menyampaikan apresiasi terhadap saran, masukan dan respon yang diberikan oleh stakeholder pilkada di Kota Semarang. Zaini menekankan bahwa evaluasi tersebut bertujuan untuk menyerap seluruh masukan guna memperbaiki penyelenggaraan pilkada di masa mendatang. "Terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang sudah urun rembug dan memberikan masukan-masukan yang berharga buat proses demokrasi di Kota Semarang. Kami ingin seluruh kritik dan saran dari para stakeholder bisa dituangkan dalam laporan evaluasi, sehingga pilkada mendatang dapat lebih baik," kata Zaini. KPU Kota Semarang juga mengapresiasi tingginya angka partisipasi pemilih, serta keterlibatan lembaga pemantau dan jajak pendapat dalam Pilwakot Semarang 2024. Meski belum memenuhi target partisipasi nasional, KPU mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah membantu KPU Kota Semarang mencapai angka partisipasi pemilih tersebut. "Memang belum bisa mencapai target nasional, tetapi angka parmas di Kota Semarang bisa dikatakan tinggi apabila dibandingkan dengan pilkada sebelumnya. Tentu kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu KPU, karena sulit bagi KPU untuk mencapai capaian ini tanpa bantuan ibu/bapak forkopimda, stakeholder, parpol dan tim pendukung termasuk seluruh masyarakat Kota Semarang yang sudah datang ke TPS," kata Anggota KPU Kota Semarang, Novi Maria Ulfah. Kegiatan yang berlangsung di Kota Magelang tersebut dihadiri oleh forkopimda, stakeholder, parpol peserta Pemilu 2024, serta anggota Forum Wartawan Balaikota (Forwakot) Semarang. Selain penyampaian catatan dari masing-masing divisi oleh Anggota KPU Kota Semarang, rapat evaluasi tersebut berlangsung cair dan cenderung santai dengan adanya kuis pengetahuan umum yang diikuti oleh seluruh peserta rapat. (rap/ed. Foto: rap/KPU Kota Semarang)