Launching dan Bedah Buku Dinamika Pemungutan dan Penghitungan Suara di Tengah Pandemi.
Senin (4/10) KPU Kota Semarang mengikuti launching dan bedah buku dinamika pemungutan dan penghitungan suara di tengah pandemi. Judul buku yaitu mengawal Keselamatan Rakyat dan Kualitas Demokrasi. Acara yang berlangsung secara daring dan luring diselenggarakan oleh KPU provinsi Jawa Tengah. Hadir kala itu, Ilham Saputra (Ketua KPU RI), Yulianto Sudrajat (Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah), Perwakilan dari Bawaslu, Sekretaris Daerah, OPD Jateng, Pimpinan Partai Politik, Organisai Masyarakat dan Anggota KPU Kabupaten/ Kota Se Jawa Tengah dan lainya.
Narasumber utama adalah Titi Angraeni SH MH (Anggota Dewan Pembina Perludem) bertindak sebagai moderator Dr. Ferry Daud Liando (Akademisi dari Unisrat). Pada sambutannya, Ketua KPU Jawa Tengah Yulianto Sudrajat menyampaikan selamat atas kerja keras sehingga buku dinamika pemungutan dan penghitungan suara di tengah pandemi dengan judul Mengawal Keselamatan Rakyat dan Kualitas Demokrasi, bisa terbit dan launching. Menurutnya ini adalah sebuah catatan perjalanan mengawal proses pilkada 2020, secara umum dan mengawal pilkada 2020 yang sifatnya teknis mulai pra pemungutan, pemungutan sampai pasca pemungutan suara.
“Terimakasih kepada 21 KPU kabupaten kota di Jawa Tengah yang sudah sejak awal berkeinginan kuat membuat catatan dan kemudian dituangkan dalam buku kemudian dikompilasi oleh KPU Provinsi Jawa Tengah. Harapannya memberikan catatan dan gambaran kepada seluruh rakyat Indonesia tentang perjalanan pilkada serentak tahun 2020 dalam kondisi pandemi covid 19” jelas Yulianto Sudrajat.
Lebih lanjut Yulianto menegaskan bahwa buku ini menuliskan cerita dan kisah para pejuang demokrasi dari badan adhoc digaris terdepan dan kemudian dinamika pelaksanaan protokol kesehatan. Bongkar pasang petugas KPPS menjadi catatan, terus banyak potret petugas KPPS yang terpapar, dan bagaimana pemungutan dan penghitungan suara dilaksanakan.
Yulianto memberikan penilaian positif terkait sirekap, yang menjadi ide baik, membuat teknis pelaksanaan lebih cepat dan tepat dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang lebih baik. Meski menurutnya sirekap masih perlu perbaikan terkait sistem dan membantu proses pelaksanaan terkait teknis ditingkat bawah.
“Kami berkomitmen untuk mencatat dan menuangkan dalam buku. Semoga buku kami bermanfaat bagi masyarakat, pemangku kepentingan, pembuat kebijakan, dan pembuat undang-undang” tegasnya.
Launching dan pembukaan secara resmi dilakukan oleh Ilham Saputra (Ketua KPU RI). Pada sambutannya memaparkan bahwa menurutnya buku ini sangat baik, mencatat pengalaman teman-teman penyelenggara dan baru pertama kali terjadi pada pelaksanaan pemilu di Indonesia.
Buku berisi Pengalaman teman-teman dengan catatan dinamikanya serta betapa KPU harus merubah regulasi bagaimana pelaksanaan tahapan di era pandemi.
“Bagaimana PKPU Kampanye, PKPU Proses pemungutan dan penghitungan suara dan proses setiap tahapan yang kemudian mengharuskan KPU harus bertatap muka dengan masyarakat. Serta yang terpenting adalah bagaimana protokol kesehatan dilaksanakan dalam setiap tahapan” katanya.
Soal sirekap Ilham Saputra mengatakan bahwa KPU sangat membutuhkan, apalagi pada era pandemi. KPU RI, tegas Ilham, kala itu mengajukan kepada DPR dan akhirnya digunakan untuk alat bantu, belum menjadi tools resmi dalam pemungutan suara di TPS.
Ilham Saputra menanggapi terkait isi buku memberikan catatan bahwa sirekap terhambat dengan Ketersediaan sinyal di beberapa daerah.
“Di beberapa daerah di Jawa Tengah masih mengalami kesulitan sinyal. Kedepan bisa diperbaiki dan bisa digunakan dalam tahapan pemilu 2024 dan pemilihan 2024. Kita sudah punya pengalaman yang baik pada pelaksanaan pilkada 2020, jadi buku ini bisa jadi warisan, karena kita tidak pernah tau kapan pandemi covid 19 selesai. Harus diantisipasi jika pada pemilu 2024 pandemi masih ada. Pengalaman ini bisa dijadikan acuan pelaksanaan pemilu 2024.
Titi Anggraeni sebagai narasumber memberikan apresiasi kepada 21 KPU Kabupaten/kota di Jawa Tengah yang sudah menulis catatan dan membuat buku dinamika pemungutan dan penghitungan suara di tengah pandemi. Mengawal Keselamatan Rakyat dan Kualitas Demokrasi Karena akan menjadi rekaman sejarah perjalanan demokrasi electoral di Indonesia. Masih menurut Titi Penyelenggara Pilkada 2020 utamanya KPU dengan segala peran dan dinamikanya menjadi pengalaman sejarah sekali seumur hidup.
“Kami sepakat menuliskan ini menjadi sesuatu yang nisacaya bagi penyelenggara pemilu karena kita menjadi bagian sentral dari proses sejarah yang bisa jadi tidak ada duanya dalam perjalanan demokrasi kita. Buku ini bisa jadi mutiara dalam demokrasi electoral Indonesia” tegasnya. (didin)