Semarang, kota-semarang.kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang dengan tema Sinergi Stakeholder untuk Meningkatkan Indeks Demokrasi Kota Semarang. Acara tersebut berlangsung di Ballroom Lantai 2 Hotel Grasia Semarang, Selasa (26/8).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua KPU Kota Semarang Ahmad Zaini serta Anggota KPU Kota Semarang M.A. Agung Nugroho. Kegiatan dibuka oleh Fatkhurohman dari Kesbangpol Kota Semarang yang menegaskan pentingnya acara ini dalam rangka peningkatan indeks demokrasi Kota Semarang.
"Acara ini terkait dengan peningkatan indeks Kota Semarang, tujuannya secara akademis untuk memberikan data penting bagi studi mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Hadir sebagai narasumber, Cuk Yulianto selaku Ketua Tim Kerja Perencanaan Pemerintahan pada Bappeda Kota Semarang, Dr. Tutik Wijayanti, Dr. Edi Kurniawan dan dari LPPM Unnes.
Dalam paparannya, Cuk menekankan pentingnya pemerataan pembangunan yang berbasis toleransi dan kebhinekaan.
"Mewujudkan pemerataan pendidikan dan kesejahteraan sosial masyarakat yang toleran berbudaya dalam semangat kebhinekaan, serta meningkatkan pembangunan manusia yang produktif, berkualitas, dan berkepribadian," terangnya.
Lebih lanjut, Cuk menambahkan tujuan dari sinergi tersebut adalah meningkatnya lingkungan sosial dan stabilitas politik yang kondusif secara inklusif, dengan sasaran utama berupa peningkatan kualitas demokrasi politik di Kota Semarang.
Sementara itu, Dr. Tutik Wijayanti menyoroti pentingnya Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sebagai instrumen pengukuran pembangunan demokrasi di Tanah Air.
"IDI merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur pembangunan demokrasi di Indonesia. Pemerintah serius mendorong pembangunan sektor ini yang antara lain dapat dilihat dengan telah memasukkan IDI sebagai salah satu target pembangunan," jelasnya.
Ia menambahkan, penyusunan IDI merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah, termasuk Kemenko Polhukam, BPS, Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, pemerintah provinsi, akademisi, serta masyarakat yang dilibatkan dalam tahapan pengukurannya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat koordinasi lintas sektor sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas demokrasi di Kota Semarang. (awh/ed. Foto: awh/KPU Kota Semarang)