Semarang, kota-semarang.kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang melakukan kunjungan ke Balaikota Semarang untuk menyerahkan laporan hibah Pilwakot Semarang Tahun 2024, Rabu (14/5).
Dalam pertemuan tersebut dibahas juga kemungkinan adanya riset berbasis data hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024.
Rencana tersebut muncul saat Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini, menyampaikan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilwakot 2024 mencapai 71,25 persen. Meski mencatatkan sebagai angka partisipasi tertinggi sejak 2005, namun angka tersebut dinilai belum mencapai target parmas yang telah ditetapkan.
"Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk meningkatkan partisipasi pemilih ke depan," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mendorong agar data hasil Pilwakot dimanfaatkan untuk menyusun kajian tentang perilaku pemilih.
Ia mengusulkan dibuatnya indeks partisipasi masyarakat berdasarkan wilayah dan demografi, serta klaster perilaku pemilih saat menyalurkan hak politiknya pada Pilkada 2024.
"Kalau memungkinkan, ke depan ada riset dan penelitian mengenai kesadaran politik dan demokrasi masyarakat. Kan banyak serba-serbi menarik jadi bisa dibuat episode atau chapter-chapter dan indeks begitu dari data hasil pilkada," kata Agustina.
Ia juga menyarankan hasil riset tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk buku atau film sebagai bagian dari jejak demokrasi Kota Semarang.
Sementara itu, KPU Kota Semarang juga menyampaikan bahwa pada tahun 2026 akan mengajukan hibah non pilkada yang ditujukan untuk kegiatan peningkatan kesadaran politik, khususnya di wilayah dengan tingkat partisipasi rendah.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Muhammad Khadik, menegaskan bahwa Pemkot siap mendukung rencana KPU Kota Semarang tersebut.
"Ya nanti jika ada kebutuhan kan seperti yang sudah-sudah bisa kita rapatkan, jika rasional pasti kita setujui. Menurut saya untuk Kota Semarang tidak ada masalah mengenai hal ini," ujarnya.
Selain membahas rencana riset, dalam pertemuan tersebut KPU juga menyerahkan laporan pelaksanaan tahapan Pilwakot Semarang 2024. Ahmad Zaini menyampaikan bahwa seluruh tahapan telah berjalan sesuai prosedur, termasuk penanganan sengketa di Mahkamah Konstitusi yang akhirnya dicabut, sehingga pelantikan wali kota dapat dilakukan serentak.
Dari sisi anggaran, KPU melaporkan realisasi sekitar Rp57 miliar dari total hibah Pilwakot sekitar Rp79 miliar. Sisa anggaran sekitar Rp22 miliar dikembalikan karena sejumlah kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan.
"Dana yang tidak bisa digunakan itu karena ada rencana kegiatan yang sudah kami siapkan, tetapi tidak bisa direalisaikan. Salah satunya fasilitasi tahapan verifikasi bakal pasangan calon yang kita anggarakan 5 pasang tetapi kemarin yang mendaftar ke KPU hanya 2," terang Zaini.
Mengenai pelaksanaan tahapan Pilwakot Semarang Tahun 2024, Agustina memberikan apresiasi kepada KPU Kota Semarang dan seluruh pihak yang telah menyukseskan event warga Kota Semarang tersebut.
"Terimakasih sudah menggelar pilkada dengan baik, sampai akhir semua lancar. Karena Kota Semarang ini sangat luas dengan latar belakang yang beraneka ragam, ya kami bersyukur kita bisa lewati ini dengan baik. Selain KPU juga ada peran dari seluruh pihak, dinas, LSM, Ormas, dan masyarakat sendiri bahkan di masa-masa sebelum pelaksanan tahapan atau pra tahapan," papar Agustina. (rap/ed. Foto: rap/KPU Kota Semarang)